Haba Koeta Radja.co id. Banda Aceh – Pj Walikota Banda Aceh Almuniza Kamal dikritik habis – habisan terkait dengan kisruhnya berbagai kritikan dari beberapa kalangan masyarakat Kota Banda Aceh terhadap kebijakan yang akan dilakukan oleh Pj. Walikota Banda Aceh yang ingin melakukan proses mutasi pejabat eselon 2 dilingkungan pemko Banda Aceh.
“Aneh dan seperti lelucon kebijakan yang akan dilakukan Pj Walikota Banda Aceh Almuniza Kamal , beliau itu baru dilantik dan hanya beberapa bulan saja jabatan sebagai Pj Walikota,” sebut anggota DPRK kota Banda Aceh , Abdul Rafur . Minggu 5/01/25.
Menurut Ketua fraksi partai nasdem dan calon ketua DPD Nasdem Banda Aceh ini , Almuniza Kanal tidak merespon atas kritikannya pada minggu yang lalu. Malah sekarang Pj. Walikota sudah terlalu jauh mengobok-obok tatanan pemerintahan Kota Banda Aceh yang sudah ditata kembali dengan baik oleh Ade Surya.
“Pasti ada kepentingan lain di balik ini kayanya ada rencana jahat mau obok – obok pemko Banda Aceh supaya di bawah kepemimpinan Iliza – Afdal terganggu dan pincang atau malah jadi tidak kondusif alis melawan arus,” tambah politisi muda ini lagi.
Abdul Rafur meminta Almuniza agar mendengar berbagai aspirasi masyarakat yang menginginkan agar pemerintahan Kota Banda Aceh tetap baik-baik saja sambil menunggu pelantikan walikota baru.
“Saya minta hentikan proses mutasi pejabat eselon 2 dilingkungan pemko Banda Aceh dan jangan membuat kisruh,” kata Abdu Rafur.
“Dan kalaupun itu tetap dijalankan terpaksa kami akan menggunakan hak interplasi,”sambung Abdul Rafur.
Abdul Rafur menjelaskan selaku Pj walikota Banda Aceh yang hanya menjabat sementara sambil menunggu pelantikan walikota terpilih hasil pilkada, Almuniza tidak mempunyai kepentingan apapun untuk merombak para kepala OPD tersebut.
“Apa urgensinya bagi Pj walikota untuk melakukan uji kopetensi JPT pratama terhadap 18 kadis tersebut. Saya heran kenapa dia lakukan ini, apa kepentingannya bagi kelancaran pemerintahan yang sedang dijalankannya yang hanya dua bulan lagi bila jadwal pelantikan walikota baru dilaksanakan pada bulan maret ini”, tambahnya.
“Almuniza harus mendengar berbagai ktitikan dari warga kota dan akademisi yang heboh terhadap bocornya surat permohonan dari Pj. Walikota kepada kepala BKN untuk melakukan
uji kompetensi JPT pratama terhadap 18 kepala OPD dilingkungan Pemerintahan Kota Banda Aceh”, lanjutnya lagi.
Abdul Rafur mensinyalir ada upaya untuk mempertahankan 18 kepala OPD. Modus yang dilakukan agar para kadis yang nantinya setelah dimutasi, otomatis status mereka semua sudah menjadi pejabat baru pada saat Illiza-Afdhal dilantik. Dengan demikian sesuai aturan para kadis tersebut tidak bisa diganti lagi oleh Illiza-Afdhal sebelum menjabat dua tahun lamanya.
“Kalau benar tujuannya seperti ini, sikap Almuniza sangat berbahaya. Ini pasti ada upaya untuk merusak tatanan pemerintahan yang akan dijalankan oleh Illiza-Afdhal nantinya. Saya heran kenapa dia tidak mau berkoordinasi sedikitpun dengan walikota terpilih dalam urusan ini”, katanya.
“Kami yakin di bawah kepemimpinan Iliza Afdal kota Banda Aceh ini akan lebih baik dan Insya Allah pasti ada perubahan dari sebelumnya tapi kalo sudah main obok – obok sama Pj yang sama sekali tidak berkepentingan di bawah kepemimimpinan Iliza – Afdal kita tidak jamin akan lebih baik karena ulah yang tidak ada itikad baiknya untuk kemajuan di kota provinsi ini,” tutupnya.