Haba Koeta Radja co id. Banda Aceh – Satuan Tugas Percepatan Pembangunan Aceh (Satgas PPA) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian sejarah dan nilai-nilai kebangsaan dengan menyelenggarakan peringatan Haul Sultan Iskandar Muda yang ke-389. Acara yang dipusatkan di Komplek Makam Sultan Iskandar Muda, samping Pendopo Gubernur Aceh, Sabtu (27/12/2025), berlangsung dengan suasana penuh kekhusyukan dan kepedulian sosial.
Selain menjadi ajang mengenang kemasyhuran sang Sultan, peringatan tahun ini juga diisi dengan zikir dan doa bersama secara khusus untuk para korban bencana banjir dan longsor yang saat ini tengah melanda beberapa wilayah di Aceh.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wasilah agar Provinsi Aceh senantiasa dilindungi dari segala bentuk marabahaya dan musibah di masa mendatang.
Ketua Panitia Pelaksana, Iskandar, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa Haul Sultan Iskandar Muda merupakan agenda rutin tahunan yang diprakarsai oleh Satgas PPA setiap tanggal 27 Desember.
Menurutnya, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menghidupkan kembali memori kolektif masyarakat mengenai masa-masa keemasan Kesultanan Aceh di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda yang dikenal sebagai raja yang sangat adil.
“Beliau adalah sosok yang membawa Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaannya, baik dari sisi militer, ekonomi, maupun syiar Islam. Kami berharap seluruh masyarakat Aceh, terutama generasi muda, tidak melupakan akar sejarahnya. Tanpa sejarah, kita akan kehilangan arah dalam membangun masa depan,” ujar Iskandar dengan penuh penekanan.
Rangkaian acara diawali dengan pembacaan zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh Ustad Jamhuri. Doa yang dipanjatkan dengan penuh haru tersebut ditujukan bagi masyarakat Aceh yang terdampak musibah banjir bandang. Melalui zikir tersebut, para hadirin memohon ampunan serta kekuatan dari Allah SWT agar Aceh dijauhkan dari bencana dan diberikan kemakmuran yang berkelanjutan.
Dalam sesi ceramah agama, Tgk Abdul Aziz menyampaikan pesan yang cukup menyentil terkait kepedulian korporasi terhadap warisan budaya. Beliau menyoroti adanya perusahaan-perusahaan besar yang menggunakan nama besar Sultan Iskandar Muda untuk kepentingan komersial, namun justru terkesan absen dan tidak memberikan kontribusi nyata dalam mendukung perhelatan haul tersebut.
“Sangat disayangkan ada pihak yang hanya ‘numpang nama’ besar Sultan Iskandar Muda untuk kepentingan bisnis mereka, namun tidak memiliki andil atau kepedulian untuk mensukseskan peringatan haul ini. Kedepannya, peran serta semua pihak sangat diharapkan agar sejarah bangsa ini tetap lestari,” tegas Tgk Abdul Aziz.
Beliau juga mendorong Satgas PPA untuk terus konsisten menggelar acara serupa demi menjaga identitas bangsa Aceh.
Peringatan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Anggota DPR Aceh, Tati Mutia , Wakil Ketua DPD partai Gerindra Aceh. Dra H. Zulhafah MSi, MBA, Kepala Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh; serta Ketua Baitul Mal Kota Banda Aceh.
Turut hadir pula perwakilan dari keturunan atau wareh Kesultanan Aceh yang diwakili oleh Raja Meureuhom Daya, Teuku Raja Saifullah, beserta masyarakat umum yang memadati area makam.
Sebagai bentuk kepedulian sosial yang mencerminkan sifat dermawan sang Sultan, panitia juga memberikan santunan kepada 20 orang anak yatim dan kaum fakir miskin. Pemberian santunan ini menjadi penutup yang manis, menggambarkan bahwa semangat Sultan Iskandar Muda dalam menyejahterakan rakyatnya masih terus diupayakan untuk dihidupkan melalui aksi-aksi nyata di era modern.
Melalui kegiatan ini, Satgas PPA tidak hanya sekadar memperingati tanggal wafatnya seorang raja, tetapi juga sedang merajut kembali tali silaturahmi antar-elemen masyarakat dan memperkuat ketahanan spiritual Aceh di tengah berbagai cobaan bencana alam. Semoga nilai-nilai keadilan dan keberanian Sultan Iskandar Muda dapat terus menginspirasi pembangunan Aceh di masa yang akan datang.
