Haba Koeta Radja co id. Banda Aceh – Anak merupakan Generasi Penerus Bangsa yang berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang, serta harus dijamin pemenuhan hak dan perlindungannya.
Di Indonesia, jumlah penduduk usia anak hampir mencapai sepertiga dari total penduduk Indonesia, yaitu sebanyak 28,8 persen atau 79,8 juta anak.
Dari seluruh penduduk anak tersebut, hanya 84,7 persen yang masih memiliki orang tua. Sementara sedikitnya 4,7 juta anak sudah tidak lagi hidup dengan kedua orang tuanya.
Politisi Senior Aceh dari Partai Gerindra Dra.Hj. Zulhafah M.Si menilai di hari Anak Nasional ini di tengah masyarakat, kita juga melihat banyak anak yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak.
“Ada anak-anak yang terpaksa harus bersekolah dalam kondisi yang memprihatinkan, bahkan tidak jarang yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari “ungkap Zulhafah 23/07/24”.
Zulhafah menambahkan selain itu juga terdapat anak-anak yang berhenti dari sekolah karena berbagai alasan.Seperti faktor Ekonomi dan keadaan yang tidak memungkinkan lainnya.
Selain itu , masih kata tokoh perempuan senior Aceh ini, masih banyak masalah lain yang menghantui anak, di antaranya kekerasan terhadap anak, perkawinan anak, anak berhadapan dengan hukum, penyalahgunaan teknologi digital, khususnya dalam bentuk game dan judi online, serta masalah-masalah lainnya.
“Hal ini merupakan tantangan bagi kita semua dalam upaya mencetak SDM yang berkualitas untuk mencapai “Indonesia Emas 2045” kata Zulhafah.
Zulhafah juga menjelaskan terkait makan bergizi gratis yang di programkan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo – Gibran, bahwa “Program ini sangat mendukung dan sangat bermanfaat bagi anak – anak Indonesia , apalagi menu yang disuguhkan merupakan makanan yang bergizi yang baik buat perkembangan otak dan kesehatan,” tutup Zulhafah.