Haba Koeta Radja co.id. Banda Aceh – Pro – Kontra program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) menjadi perbincangan hangat di masyarakat Indonesia ada yang sepakat dan ada yang tidak sepakat dengan program tersebut.
Seperti diketahui kebijakan Tapera ini akan memotong gaji pekerja sebesar 3%. Sebanyak 2,5% di antaranya dari upah pekerja dan 0,5% dari pemberi kerja atau perusahaan.
“Ialah satu langkah yang baik dari pemerintah. Meski demikian, perlu adanya sosialisasi lebih lanjut mengingat banyak masyarakat yang belum mengetahui secara rinci terkait penggunaan dana Tapera.,”sebut politisi senior Aceh Dra.Hj. Zulhafah Tgk Hasan M,Si. Saat ditanya awak media terkait Tapera , Sabtu 1/06/24.
Politisi perempuan dari partai Gerindra ini menambahka hal itu memicu kericuhan terjadi di masyarakat sehingga sosialisasi perlu digencarkan agar masyarakat memahami keuntungan dari kebijakan tersebut.
“Dibicarakan dengan baik, disosialisasikan kepada pegawai-pegawai swasta sehingga mereka tidak merasa dirugikan ,”ujar Zulhafah .
“Intinya semua kebijakan yang dibuat pemerintah bertujuan untuk kebaikan. Ada Tapera itu supaya pada waktunya semua pegawai, semua orang yang sudah bekerja, bisa punya rumah tempat dia tinggal,”tutupnya.